Cari Blog Ini

Rabu, 08 Desember 2010

HARI RAYA GALUNGAN

Selamat Hari Raya Galungan

Galungan adalah hari raya suci Umat Hindu yang jatuh pada Buda Kliwon Dungulan berdasarkan hitungan waktu bertemu sapta wara Buda dan panca wara Kliwon pada wuku Dungulan berdasarkan penanggalan Bali tepatnya setiap 210 hari atau setiap 6 bulan Bali (1 Bulan Bali = 35 hari ). Hari Raya Galungan memiliki makna Hari Kemenangan bagi umat hindu karena pada hari ini Umat Hindu di Bali memperingati hari kemenangan Dharma ( kebaikan ) melawan Adharma ( kejahatan ). Parisada Hindu Dharma Indonesia mengklasifikasikan Hari Raya Galungan menjadi 3 macam yaitu :

1. Galungan
Di dalam lontar Sundarigama menyebutkan pada Buda Kliwon wuku Dungulan disebut hari raya Galungan.

2. Galungan Nadi
Apabila Galungan jatuh pada bulan Purnama disebut Galungan Nadi, umat Hindu melaksanakan tingkatan upacara yang lebih utama. Berdasarkan Lontar Purana Bali Dwipa bahwa Galungan jatuh pada sasih kapat (kartika) tanggal 15 (purnama) tahun 804 saka Bali bagaikan lndra Loka ini menandakan betapa meriahnya dan sucinya hari raya itu.

3. Galungan Naramangsa.
Dalam Lontar Sanghyang Aji Swamandala mengenai Galungan Naramangsa disebutkan apabila Galungan jatuh pada Tilem Kapitu dan sasih Kasanga rah 9, tengek 9, tidak dibenarkan merayakan hari raya Galungan dan menghaturkan sesajen berisi tumpeng seyogyanya umat mengadakan caru berisi nasi cacahan dicampur ubi keladi, bila melanggar akan diserbu oleh Balagadabah.

Pada perayaan Galungan setiap keluarga akan menbuat penjor yang ditancapkan pada sisi kanan pintu gerbang rumah masing-masing. Penjor merupakan persembahan kepada Ida Sang hyang Widi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa yang berstana di puncak Gunung Agung. Pada penjor digantungkan hasil-hasil pertanian seperti: padi, jagung, kelapa, jajanan dan lain-lain, juga barang-barang sandang (secarik kain) dan uang. Ini mempunyai arti: Penggugah hati umat, sebagai momentum untuk membangunkan rasa pada manusia, bahwa segala yang pokok bagi hidupnya adalah anugrah Hyang Widhi. Semua yang kita pergunakan adalah karuniaNya, yang dilimpahkannya kepada kita semua karena cinta kasihNya.


Saat perayaan Hari Raya Galungan, Umat Hindu di Bali akan melakukan persembahyangan di Pura di sekitar tempat tinggal masing-masing seperti Sanggah/Merajan, Tugu dan Pura Kayangan Desa maupun ke Pura Kayangan Jagat seperti Pura Besakih, Pura Pasar Agung, Pura Lempuyang Luhur, Pura Uluwatu dll untuk memuja dan mengucapkan syukur serta memohon anugerah kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa beserta semua ManifestasiNya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar