Cari Blog Ini

Senin, 03 Januari 2011

HARI RAYA SIWARATRI

Hari Raya Siwaratri diperingati pada prewani tilem ke pitu ( sehari sebelum bulan mati pada bulan ke tujuh menurut kalender bali ). Hari Raya Siwaratri merupakan hari pemujaan kepada Dewa Shiwa sebagai dewa pelebur/penghancur. Hari Raya Siwaratri memiliki makna sebagai hari perenungan dosa. Dimana pada hari ini semua Umat Hindu akan melakukan persembahyangan ke pura pura serta melakukan kilas balik atau instropeksi diri atas apa yang telah dilakukan pada hari hari yang telah lalu sehingga akan dapat menyadari semua kesalahan kesalahan yang telah dilakukan dan merenungkan semua kesalahan tersebut sehingga tidak akan membuat kesalahan yang sama pada masa yang akan datang.
Ada sebagian Umat Hindu mengartikan Siwaratri sebagai hari peleburan dosa. Sebenarnya persepti seperti ini tidak tepat karena bagaimanapun semua kesalahan kesalahan atau dosa dosa yang telah diperbuat tidak akan dapat dihapuskan dari bagian kehidupan kita. Kita hanya dapat dapat merenungkan sehingga tidak berbuat dosa lagi di waktu yang akan datang serta mengimbanginya dengan melakukan lebih banyak kebajikan / kebaikan.
Dalam perayaan Hari Raya Siwaratri ada beberapa hal yang wajib dilakukan antara lain :
- Berata yaitu tidak makan dan minum mulai saat matahari terbit sampai saat matahari tenggelam keesokan harinya ( selama 36 jam )
- Jagra yaitu tidak tidur mulai saat matahari terbit sampai matahari tenggelam keesokan harinya (selama 36 jam )
- Ahimsa yaitu tidak menyakiti atau membunuh mahluk hidup mulai saat ,matahari terbit sampai saat matahari tenggelam keesokan harinya ( selama 36 jam )
Umat Hindu di Bali selalu mengaitkan hari Raya Siwaratri dengan mitos cerita Lubdaka. Lubdaka merupakan seorang pemburu dimana kesehariannya pergi ke hutan untuk menangkap binatang buruan. Dikisahkan pada Hari Siwaratri Lubdaka seperti biasa pergi kehutan untuk berburu. Tanpa membawa bekal pada dini hari Lubdaka berangkat berburu. Tapi malangnya sampai hari menjelang malam tidak seekor binatang pun yang dia dapatkan. Hari telah malam sedangkan dia masih berada di dalam hutan sehingga dia memutuskan untuk bermalam dihutan dan melanjutkan berburunya pada keesokan harinya. Kawatir akan keselamatannya Lubdaka memutuskan untuk naik keatas pohon Bila yang tumbuh ditepi sebuah telaga.
Lubdaka semalaman tidak berani tidur karena takut akan serangan binatang buas. Untuk menghilangkan ngantuk, Lubdaka memetik helai halai daun Bila yang dinaikinya, yang ternyata berjumjah 108 lembar.
Keesokan harinya dengan perasaan lelah Lubdaka melanjutkan berburu. Tapi sampai siang hari belum seekor binatang pun yang dia dapatkan dan dia memutuskan untuk kembali ke gubuknya.sampai dirumahnya Lubdaka jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Dewa Shiwa yang mengetahui semua perbuatan Lubdaka di hari suci itu yang tanpa sadar telah melakukan tapa berata Siwaratri memutuskan untuk mengampuni semua dosa Lubdaka dan memberinya tempat di surga.

Sabtu, 01 Januari 2011

SELAMAT TAHUN BARU 2011

SELAMAT TAHUN BARU 2011

Tak terasa kita telah memasuki tahun 2011 tentunya dengan harapan kita dapat mencapai semuanya dengan lebih baik dari tahun 2010. Banyak hal telah terjadi selama tahun 2010, susah senang, sedih bahagia, keberhasilan dan kegagalan yang telah berlalu selama 1 tahun  terakhir akan selalu menjadi kenangan dan  pengalaman yang takkan pernah terlupakan untuk masa yang akan datang. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari semua kejadian yang telah kita lalui.

Memasuki tahun baru 2011 tentunya kita memiliki keinginan keinginan yang diharapkan akan tercapai ditahun ini yang belum sempat diraih tahun lalu. Dengan rasa percaya diri dan optimisme tinggi tentunya kita akan dapat meraih kesuksesan yang sempat tertunda. belajar dari semua kegagalan yang pernah dihadapi, penulis berharap pembaca akan dapat menggapai semuanya ditahun ini.

Akhir kata penulis mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU 2011 tetap semangat dan optimis, niscaya akan dapat menggapai semua impian